Luthfi Bashori
Umumnya yang namanya tanduk itu berjumlah
dua batang, tanduk kanan dan tanduk kiri. seperti tanduk sapi, tanduk
kijang, tanduk kerbau, tanduk kambing, dan juga gambaran Tanduk Setan
sering kali digambarkan berjumlah dua batang.
Di sisi lain, dalam
hadits riwayat Bukhari Nabi SAW tidak mendoakan orang-orang Najed
ketika beliau diminta mendoakan mereka. Sebagaimana Sy. Ibnu Umar
meriwayatkan bahwa Nabi SAW berdoa: Ya Allah, berkatilah Syam kami dan
Yaman kami…!
Mereka berkata: Ya Rasulullah, juga Najed kami…!
Beliau SAW diam tapi kemudian kembali berdoa: Ya Allah, berkatilah Syam kami dan Yaman kami…!
Mereka berkata Ya Rasulullah, juga Najed kami..!
Beliau SAW kemudian menjawab: Dari sana akan muncul kehebohan dan pertikaian, dan dari sana pula akan muncul Tanduk Setan...!
Sy.
Ibnu Umar meriwayatkan: Aku melihat Rasulullah SAW menunjuk ke arah
timur lalu bersabda: Lihatlah… pertikaian akan muncul dari sana,
pertikaian akan muncul dari sana. Dari sanalah akan muncul Tanduk Setan.
Nabi
SAW menyebutkan perselisihan dan konflik serta Tanduk Setan akan muncul
dari kawasan Najed, yaitu wilayah sebelah timur Hijaz.
Dalam
riwayat lain ada tambahan: Di sana (Najed) terdapat sembilan dari
sepuluh kejahatan. Di sana terdapat sembilan dari sepuluh kekufuran, dan
di sana berjangkit penyakit yang tidak bisa disembuhkan.”
Sedangkan
menurut Nabi SAW bahwa orang-orang yang bermukim di wilayah barat
(maghrib) akan selalu berada di atas jalan kebenaran hingga datangnya
hari Kiamat.
Adapun menurut Imam Al-Khaththabi, yang dimaksud
masyriq (arah timur)-nya kota Madinah itu berarti Najed, yang mencakup
gurun pasir Irak dan wilayah sekitarnya yaitu kawasan Teluk antara lain
Riyadh, Kuwait, Khoibar, Dhahran, dan sebagainya.
Sedangkan
Imam Nawawi mengatakan, Najed adalah wilayah yang terletak antara Jurasy
(di Yaman) hingga pinggiran kota Kufah (di Irak),
Dalam riwayat
lain, Nabi SAW berdoa: Ya Allah, berkati kami di Makkah dan Madinah
kami… berkati kami di Syam dan Yaman kami…! Seorang laki-laki berkata:
Ya Nabi, juga Irak kami..!” Nabi SAW bersabda: Di Irak akan muncul
tanduk setan. Di sana akan muncul pertikaian. Sesungguhnya sifat kasar
(al-jafa) akan muncul di Timur.”
Realitanya, bahwa Muhammad bin
Abdul Wahhab sang pendiri Wahhabi adalah penduduk Najed, dan aliran
Wahhabi saat ini bisa dikatakan tersentral di Riyadh dan sekitarnya yang
termasuk wilayah Najed.
Petiakaian di Timur Tengah, kerap kali
terjadi dengan keterlibatan kaum Wahhabi di dalamnya, sedangkan penyakit
kelamin semacam AIDS dan semacamnya, sangat rawan bagi para pelaku
kawin Mut`ah (kontrak) yang identik dengan ajaran Syiah.
Konon
para ulama bermadzhab Hanbali memberontak terhadap Muhammad bin Abdul
Wahhab dan mengeluarkan hukum bahwa akidah Muhammad bin Abdul Wahhab
(yaitu Aqidah Wahhabiyah) adalah sesat, menyeleweng dan batil. Tokoh
pertama yang mengumumkan penentangan terhadapnya adalah ayah Muhammad
bin Abdul Wahhab sendiri, yaitu Syaikh Abdul Wahhab, diikuti oleh sang
kakak, yaitu Syaikh Sulaiman bin Abdul Wahhab. Kedua-duanya bermadzhab
Hanbali.
Syaikh Sulaiman menulis kitab yang berjudul Assawa‘iqul
Ilahiyyah fir Raddi ‘alal Wahabiyyah untuk menentang dan memerangi
adiknya. Di samping itu tantangan juga datang dari sepupunya, yaitu
Syaikh Abdullah bin Husain, serat Mufti Makkah Sayyid Zaini Dahlan yang
mengatakan: Abdul Wahhab ayahnya Muhammad bin Abdul wahab, adalah
seorang yang shalih dan merupakan seorang tokoh ahli ilmu, begitulah
juga dengan saudaranya yaitu Syaikh Sulaiman.
Sejak Muhammad
Abdul Wahhab mengikuti pengajarannya di Madinah al-Munawwarah, maka sang
ayah dan kakak ini telah mengetahui pendapat dan pemikiran Muhammad bin
Abdul Wahhab yang meragukan.
Bahkan beliau berdua telah
mengeritik dan mencela pendapat Muhammad bin Abdul Wahhab, dan beliau
berdua juga turut memperingatkan orang banyak mengenai bahaya pemikiran
Muhammad bin Abdul Wahhab.” (Zaini Dahlan, al-Futuhat al-Islamiyah, Vol.
2, hal.357).
Sedangkan Syeikh Sulaiman menulis sebagai berikut:
Sejak zaman sebelum Imam Ahmad bin Hanbal, yaitu pada zaman Imam Hanafi,
Imam Maliki dan Imam Syafi’i, belum pernah ada seorang imam pun yang
mengkafirkan umat Islam, atau menvonis mereka dihukumi murtad serta
memerintahkan untuk memerangi mereka. Belum pernah ada seorang pun dari
para imam, yang menamakan negeri yang dihuni kaum muslimin sebagai
negeri syirik dan negeri perang, sebagaimana yang anda katakan sekarang
(Wahai Muhammad Abdul Wahhab).
Bahkan lebih jauh lagi, anda
mengkafirkan orang yang tidak mengkafirkan perbuatan-perbuatan ini,
meskipun dia tidak melakukan nya. Kurang lebih telah berjalan delapan
ratus tahun masa para imam itu, namun tidak ada seorang pun dari para
ulama kaum Muslimin yang meriwayatkan bahwa mereka (para imam) itu telah
mengkafirkan kaum muslimin.
Demi Allah, keharusan dari perkataan
anda ini (Wahai Muhammad Abdul Wahhab) ialah anda mengatakan bahwa
seluruh umat setelah zaman Imam Ahmad bin Hanbal, baik para ulamanya,
para penguasanya dan masyarakatnya semua mereka itu kafir dan murtad,
Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”. (Risalah Arba’ah Qawa’id, Muhammad
bin Abdul Wahhab, hal.4).
Adapun salah satu yang dianggap kota suci oleh kaum Syiah Imamiyah adalah kota Karbala yang berada di negeri Irak.
Di
Irak juga terdapat goa Samarrak yang diyakini oleh kaum Syiah sebagai
tempat persembunyian Imam ke dua belas mereka (Almahdi) hingga kelak
datang hari Kiamat. Almahdi versi Syiah ini juga diyakini dialah yang
telah membawa sembunyi Alquran yang asli di goa Samarrak ini yang jumlah
ayatnya lebih banyak tiga kali lipat dibanding jumlah ayat Alquran
milik umat Islam yang beredar sejak jaman shahabat hingga saat ini.
Artinya,
kitab suci yang diyakini keasliannya oleh kaum Syiah yang saat ini
masih disimpan oleh Imam Mahdi versi Syiah dan dibawa bersembunyi di
wilayah Irak itu berjumlah 90 juz, padahal kitab suci Alquran yang
diyakini keasliannya oleh umat Islam dan beredar di dunia saat ini
berjumlah 30 juz. Jadi ada perbedaan antara kitab suci kaum Syiah yang
90 juz itu dengan kitab suci umat Islam yang berjumlah 30 juz. Karena
itu, Syiah dan Islam itu dua agama yang berbeda.
Ternyata Dua
Tanduk Setan yang menurut Nabi Muhammad SAW akan muncul di wilayah Najed
itu, tidak jauh dari ciri-ciri kaum Wahhabi dan kaum Syiah. Saat ini
dunia Islam pun dibuat sibuk dan heboh serta meradang penuh konflik
dengan kebangkitan lagi Dua Tanduk Setan di mana-mana, dan tampak
menggeliat di tengah-tengah keberadaan umat Islam mainstream.
- See more at: http://www.pejuangislam.com/main.php?prm=karya&var=detail&id=710#sthash.YhXc4cdk.dpuf