Rabu, 02 Desember 2015

WAHHABI SI BUTA



Di salah satu malam, seorang santri buta berjalan ke arah sungai dengan gentong di tangan kanannya. Ia hendak mengambil air di sungai. Di tangan kirinya, ia menenteng lampu teplok.

Salah seorang wahhabi yang berpapasan dengannya, merasa ada yang mengganjal ketika melihat orang buta itu membawa lampu teplok. Ia kemudian bertanya, "Wahai orang buta, bukankan malam atau pun siang sama saja bagimu? Untuk apa kau membawa lampu teplok itu?"

Santri buta itu menjawab,"Lampu ini kuperuntukan kepada orang yang buta hati, agar ia tak menabrakku saat berpapasan.”

Dan barang siapa yang buta di dunia ini, niscaya di akhirat  ia akan buta (pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).” (Qs. Al-Isra [17]:72)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar